Selasa, 15 Juni 2010

Hukum Menunanaikan amanah

MENUNAIKAN AMANAH

A. PENDAHULUAN
Setiap denger satu kata ini, amanah..pikiran kita langsung melesat kemana-mana. Baik hitungan mundur maupun hitungan maju. Memikirkan betapa sulitnya mengemban amanah ini. Amanah di kuliah dan di organisasi yang pernah kita emban, hanya sebagian kecil yang bisa kitya kontribusikan selama ini. Masihkah ada waktu untuk memperbaiki diri dan kontribusi yang lebih baik lagi? Walaupun berat sekali kata itu terdengar, namun InsyaAllah selalu ada jalan dan kesempatan dari Allah untuk kita, agar dapat memperbaiki diri menuju pribadi muslim yang amanah. Amin..
Berikut ini kita kaji sedikit tentang amanah ini dari kajian yang pernah kuikuti..
Amanah adalah ciri keimanan seseorang, amanah adalah bekal seseorang untuk bisa eksis di masyarakat, amanah adalah sebab Rasululloh dikatakan Al-Amin yang berarti terpercaya.
B. PERMASALAHAN
1. Pengertian Amanah ?
2. Tafsir dan Asbaabun Nuzul Ayat ?
3. Hukum Menunaikan Amanah ?

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Amanah
Amanah artinya dipercaya
Pengertian sempit : memelihara titipan dan mengmbalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula
Pengertian luas : Menyimpan rahasia orang, menjaga kehormatan orang lain, menjaga dirinya sendiri, menunaikan tugas yang diberikan kepadanya dll.
2. tafsir dan asbaabun nuzul
انالله يأمركم ان تؤدواالأمنت إلى اهلها وإذا حكمتم بين الناس ان تحكمو بالعدل ان الله نعما يعظكم به ان الله كان سميعا بصيرا
☻ Tafsir

إن الله يأمركم ان تؤدواالامنت (Sesungguhnya allah menyuruh kamu menyampaikan amanat ) artinya kewajiban-kewajiban yang dipercayakan dari seseorangالى اهلها (kepada yang berhak menerimanya). Ayat ini turun ketika ali r.a. hendak mengambil kunci ka’bah dari Ustman bin thalhah al hajabi penjaganya , secara paksa yakni ketika nabi SAW datang ke Makkah pada tahun pembebasan. Ustman ketika itu tak mau memberikanya, lalu berkata : “seandainya saya tahu bahwa ia Rasulullah tentulah saya tak akan menghalangi”. Maka Rasulullah pun menyuruh mengembalikan kuncinya itu padanya, seraya sabdanya:” terimalah ini untuk selama-lamanya tiada putus-putusnya !”Usman heran atas hal itu, lalu dibacakanya ayat tersebut , sehingga usman pun masuk islamlah. Ketika akan meninggalnya, kunci itu kunci itu diserahkanya pada saudaranya Syaibah, lalu tinggal pada anaknya. Ayat ini walaupun dating dengan sebab yang khusus, tetapi umumnya berlaku di sebabkan persamaan diantaranya ; واذاحكمتم بين الناس (dan apabila kamu mengadili diantara manusia) maka Allah menitahkanmuاَن تَحكموابالعدل ان الله نعما (agar menetapkan hokum dengan adil. Sesungguhnya Allah amat baik sekali). Pada “nji’imma” diIdghamkan “mim” kepada “ma” yakni nakirah maushufah artinya “ni’ma syai an” sesuatu yang amat baik يعظكم به (nasihat yang diberikaNya kepadamu) yakni menyampaikan amanat dan menjatuhkan putusan secara adil ان الله كان سميعا (sesungguhnya allah maha mendengar) akan semua perkataanبصيرا
(lagi maha melihat) segala perbuatan.
☻ Asbaabun nuzul Surat An nisa ayat 58
Diketengahkan oleh ibnu murdawaih dari jalur kalbi dari abu shalih dari ibnu abbas, katanya “tatkala rasulullah SAW. Membebaskan kota mekkah, dipanggilnya utsman bin thalhah, lalu setelah datang, maka, sabdanya: “coba lihat kunci ka’bah”, lalu diambilnya. Tatkala utsman mengulurkan tanganya untuk menyerahkan kunci itu tiba-tiba abbas bangkit, seraya berkata: “wahai rasulullah, demi ibu bapakku yang menjadi tebusanmu, gabungkanlah tugas ini dengan pelayanan min uman jemaah”, mendengar itu utsman pun menahan tangannya, maka sabda rasulullah saw: “ berikanlah kunci itu, hai utsman”. Maka jawabanya: “ inilah amanat dari Allah”. Maka rasululloh pun bangkitlah, lalu dibukanya ka’bah dan kemudian keluar, lalu bertawaf sekeliling baitullah. Kemudian jibril pun menurunkan wahyu agar mengembalikan kunci, maka di panggilnya utsman bin thalhah lalu diserahkannya kunci itu kepadanya, kemudian dibacakanya ayat: sesungguhnya Allah menyuruhmu supaya kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak...., hingga ayat itu selesai.

3. Hukum Menunaikan Amanah
Pada dasarnya, seluruh manusia diperintahkan untuk menunaikan amanah dan berlaku adil. Akan tetapi, dilihat dari besarnya amanah yang diemban oleh manusia pemimpin atau penguasalah yang amanahnya lebih besar dari manusia yang lain. Karena itu, posisi seorang pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya dengan amanah, melaksanakan kepercayaan rakyatnya, dan menetapkan hukum sesuai prinsip keadilan.
Menurut Ath-Thabari pendapat yang paling dekat mengenai seruan Allah SwT dalam Q.s An-Nisaa’ ayat 59 adalah pendapat yang mengatakan bahwa itu adalah seruan dari Allah SwT kepada orang yang mengurus kekuasaan kaum muslim dengan melaksanakan amanat, kewajiban dan hak-haknya. Dan pemimpim yang diberi amanat untuk mengurusi segala permasalahan, dan berjanji terhadap mereka untuk melakukan persamaan.
D. KESIMPULAN
Pada dasarnya, seluruh manusia diperintahkan untuk menunaikan amanah dan berlaku adil. Akan tetapi, dilihat dari besarnya amanah yang diemban oleh manusia pemimpin atau penguasalah yang amanahnya lebih besar dari manusia yang lain. Karena itu, posisi seorang pemimpin yang menjalankan kepemimpinannya dengan amanah, melaksanakan kepercayaan rakyatnya, dan menetapkan hukum sesuai prinsip keadilan.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukam diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah member pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah maha pendengar lagi maha mendengar.


E. PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat, saran dan kritik yang membangun kami terima demi kebaikan makalah kami selanjutnya semoga bermanfaat bagi pembaca.
F. REFERENSI
- Imam Jalaluddin Al-Mahalli dkk, Tafsir Jalalain Berikut Asbaabun Nuzul Ayat, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2000.
- Tafsir Ibnu Katsir, Tafsirul-Quran-Azhim, Riyadz, 2002

1 komentar:

  1. Moga kita bisa mengerjakan amanah yang dibebankan kepada kita dengan maksimal dan tanpa menghianatinya.

    BalasHapus